Kamis, 23 Juni 2011

Fungi

Sebelum dikenalnya sistem klasifikasi 5 kingdom, fungi dikelompokkan dalam golongan plantae. Namun, setelah ditemukan fakta bahwa fungi merupakan peralihan dari tumbuhan dan hewan (dinding selnya terbuat dari chitin) serta fakta bahwa fungi tidak berfotosintesis, maka fungi dikelompokkan menjadi kingdom tersendiri.

A. Ciri Fungi
     1. Dinding sel tersusun dari chitin
     2. Heterotrof
     3. Umumnya bersifat saprofit
     4. Habitat di tempat lembab
     5. Mempunyai hifa
     6. Berkembangbiak dengan spora

B. Struktur Tubuh Fungi


C. Klasifikasi
     1. Basidiomycota
         Ciri utamanya adalah adanya basidiokarp (tubuh buah) sehingga fungi jenis ini mudah terlihat. Di bagian bawah basidiokarp terdapat basidium yang menghasilkan spora generatif berupa basidiospora. Selain bereproduksi secara generatif, basidiomycota juga bereproduksi secara vegetatif dengan konidiospora. Contoh dari basidiomycota antara lain jamur kuping (Auricularia polytrichia), jamur merang (Volvariella volvacea).
     2. Ascomycota
        Ciri khusus dari golongan Ascomycota adalah adanya ascus yang berfungsi sebagai tempat pembentukan spora generatif berupa askospora. Sedangkan reproduksi aseksualnya adengan cara membentuk kuncup. Contoh ascomycota antara lain Saccharomyces cerevisiae, Penicillium chrysogenum,, Morchella esculentum, Neurospora crassa, Candida albicans, Aspergillus flavus.
     3. Deutromycota
        Biasa disebut sebagai fungi imperfecti karena sampai saat ini belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Perkembangbiakan secara aseksual dengan spora vegetatif. Contoh deutromycota adalah Monilia sitophila, Epidermophyton floccosum (penyebab penyakit “kaki atlit”), Microsporum sp., serta Trichophyton sp.  (penyebab penyakit kurap).
     4. Zygomycota
        Ciri khas zygomycota adalah hifanya yang tidak bersekat. Perkembangbiakan seksual dengan zigospora, sedangkan perkembangbiakan aseksual dengan sporangiospora. Zygomycota mempunyai hifa senositik, yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang.  Contoh zygospora adalah Rhizopus sp., Mucor mucedo.

Selasa, 08 Maret 2011

Myxomicota

Ciri Protista :
1. Eukariot
2. Respirasi aerobik
3. Berbentuk uniseluler, koloni, dan multiseluler
4. Reproduksi secara seksual dan aseksual
5. Mayoritas hidup secara bebas, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain.
6. Mayoritas hidup di air tawar

Pada Protista Mirip Jamur, terdapat beberapa persamaan dengan anggota kingdom fungi. Misalnya cara reproduksi mirip jamur, tetapi dapat bergerak pada fase vegetatifnya.

A. Myxomicota (jamur lendir)
     Struktur vegetatif berupa plasmodium, yaitu massa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi dinding sel yang kuat. Plasmodium ini bergerak secara amoeboid.
     Daur hidupnya :
      
     Jika plasmodium merayap ke tempat kering, maka akan membentuk badan buah. Dalam badan buah terbentuk spora yang diselubungi dinding sel. Spora yang lepas dari badan buah ini akan menjadi gamet amoeboid berflagel 1. Dua gamet yang melebur akan menjadi zigot berflagel dua. Zigot berkembang hingga flagellanya tereduksi.

Sabtu, 27 November 2010

Prokariota

Prokariota adalah golongan makhluk hidup yang belum memiliki membran inti. Golongan ini terbagi menjadi Archaebacteria dan Eubacteria (monera).

A. Archaebacteria :
     Ciri :
     1. Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan.
     2. Lipid membrannya terdiri dari beberapa hidrokarbon bercabang.
     3. RNA polimerase terdiri dari beberapa jenis.
     4. Intron (bagian gen yang tidak digunakan untuk pengkodean) ada pada beberapa gen
     5. Hidup di tempat yang ekstrem.
     6. Reproduksi dengan pembelahan biner, pembelahan berganda, pembentukan tunas dan fragmentasi.
     Berdasarkan habitat dan metabolismenya, Archaebacteria terbagi menjadi :
     1. Metanogen
      
Kelompok ini memiliki cir khas yaitu membentuk gas metan sebagai hasil metabolismenya. Archaebacteria ini bersifat anaerobik. Biasanya hidup di tempat dengan kadar oksigen rendah. Bakteri metanogen dapat dijumpai pada rumen pemamah biak dan rayap sebagai simbion untuk mencerna selulosa.
  



2. Halofil ekstrem (Halofilik)
         Bakteri halofilik bersifat heterotrofik. Bakteri ini hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi, misalnya di Laut Mati. Bakteri halofilik mempunyai klorofil yang disebut bakteriorodopsin yang menghasilkan warna ungu. Contoh dari bakteri halofilik adalah Halobacterium.

3. Termoasidofilik
    Bakteri jenis ini hidup di lingkungan dengan suhu tinggi dan bersifat asam, misalnya di kawah vulkanis dan mata air bersulfur. Bakteri termoasidofilik hidup dengan mengoksidasi sulfur. Contoh termoasidofilik adalah Sulfolobus.







Peranan Archaebacteria :
1. Enzim Archaebacteria dapat digunakan untuk menambah kemampuan sabun cuci pada suhu dan pH yang tinggi.
2. Enzim Archaebacteria dapat digunakan dalam industri pangan untuk mengubah pati jagung menjadi dekstrin.
3. Beberapa jenis Archaebacteria dapat digunakn untuk mengatasi pencemaran tumpahan minyak.

B. Eubacteria
Ciri - ciri :
1. Dinding sel terdiri dari mukopolisakarida dan peptidoglikan. Dari dinding sel ini dapat ditentukan bakteri gram positif dan gram negatif.
2. Bakteri dapat mensekresikan lendir yang terkumpul menjadi kapsul sebagai perlindungan.
3. Dapat bergerak menggunakan flagella.
4. Mempunyai bentuk beragam
5. Reproduksi dengan pembelahan biner, transformasi, konjugasi dan transduksi.
                                                      6. Apabila kondisi lingkungan buruk, akan membentuk endospora
Bentuk Bakteri :
1. Contoh bakteri kokus :
    Monococcus gonnorhoeae
2. Contoh bakteri diplokokus :
    Diplococcus pneumoniae
3. Contoh bakteri streptokokus :
    Streptococcus lactis, Streptococcus salivarus
4. Contoh bakteri stafilokokus :
    Staphylococcus aureus
5. Contoh bakteri basil :
    Escherichia coli, Salmonella typhi
6. Contoh bakteri diplobasil :
    Renibacterium salmoninarum
7. Contoh bakteri streptobasil :
    Azotobacter sp, Streptobacillus moniliformis.
Bakteri berdasarkan jumlah dan letak flagel :
A = Monotrik
B = Lofotrik
C = Amfitrik
D = Peritrik

Ada juga yang tidak berflagel, disebut atrik.







Peranan Bakteri :
1. Pembuatan keju menggunakan Lactobacillus casei, Streptococcus lactis, Streptococcus cremoni.
2. Penyubur tanah yaitu bakteri Nitrosomonas, Nitrosococcus dan Nitrobacter
3. Pembuatan Nata de Coco dengan Acetobacter.
4. Penyebab penyakit TBC, yaitu Mycobacterium tubercullosis
5. Penyebab tetanus, yaitu Clostridium tetani
6. Penyebab tifus, yaitu Salmonella typhi
7. Penybab gonorrheae, yaitu Neisseria gonorrhoeae.

C. Cyanobacteria
 Ciri :
1. Dinding sel terletak antara plasmalema dan selubung lendir
2. Mempunyai pigmen ficocyanin (hijau-biru)
3. Prokariotik

Bentuk :
1. Uniseluler
    Contohnya Chroococcus, Anacystis
2. Koloni
    Contohnya Gleocapsa, Nostoc, Microcystis
    Pada cyanobacteria yang berbentuk koloni bereproduksi dengan pembelahan sel.
3. Filamen
    Contohnya Oscillatoria, Microcoleus, Anabaena.
    Pada cyanobacteria yang berbentuk filamen bereproduksi dengan fragmentasi. Hasil dari fragmentasi ini disebut hormogonium. Cyanobacteria berbentuk filamen ini memiliki heterosista yaitu sel yang lebih tebal dan tidak berinti dan spora istirahat.

Pada keadaan yang kurang menguntungkan, cyanobacteria akan membentuk spora yang merupakan sel vegetatif.

Beberapa cyanobacteria digunakan sebagai sumber pangan, contohnya Spirullina. Ada pula yang bersimbiosis dengan tanaman sehingga menambah kesuburan tanah, contohnya Anabaena azzolae.

Virus

Asal mula ditemukannya virus tidak lepas dari penemuan mikroskop oleh Antony van Leeuwenhoek. Pada awalnya penelitian terhadap virus dimulai dari pengamatan terhadap penyakit pada daun tembakau. Dmitri Ivanovski menyaring ekstrak daun tembakau yang sakit tersebut menggunakan saringan bakteri, akan tetapi hasil penyaringan tersebut masih dapat menulari tanaman lainnya. Oleh karena itu disimpulkan bahwa partikel yang menyebabkan penyakit pada daun tembakau tersebut lebih kecil dari bakteri.


Berikut adalah ciri - ciri virus :
1. Aseluler, virus bukanlah sel karena tidak memiliki organel yang dapat menunjang kehidupannya sebagai sel.
2. Berukuran 20 milimikron - 300 milimikron
3. Hanya memiliki satu macam asam nukleat (DNA atau RNA saja)
4. Dapat dikristalkan
5. Hanya dapat hidup pada satu jenis organisme hidup yang spesifik
6. Tidak dapat bergerak
7. Bereproduksi dengan siklus litik dan lisogenik.
8. Memiliki berbagai bentuk.

Struktur Tubuh Virus :
1. Kapsid : Selubung protein yang menyelubungi asam nukleat pada virus
2. Asam nukleat
3. Leher
4. Ekor
5. Serabut Ekor
6. Papan dasar
7. Jarum penusuk : Digunakan untuk adsorpsi ke tubuh makhluk hidup.


Peranan Virus :
A. Sebagai sumber penyakit pada manusia :
     1. Infuenza
     2. Flu Burung
     3. Campak
     4. Cacar air dan Herpes
     5. Hepatitis
     6. Polio
     7. Gondong
     8. HIV/AIDS
     9. Ebola
    10.SARS
B. Sebagai sumber penyakit pada hewan :
     1. Rabies
     2. Flu burung
     3. Flu babi
C. Sebagai sumber penyakit pada tumbuhan
     1. Mozaik pada tembakau - disebabkan oleh TMV (tobacco mozaik virus)
     2. Penyakit kuning pada cabai dan tomat - disebabkan Begomovirus (bean golden mozaik virus)
     3. Daun menggulung pada tembakau, kapas dan lobak - disebabkan TYMV (turnip yellow mozaik virus)
     4. Busuk batang pada tanaman jeruk (CVPD)

Pembuatan Vaksin menggunakan Virus :
     Pada awalnya Edward Jenner menemukan vaksin untuk penyakit cacar air. Kemudian Louis Pasteur menemukan vaksin untuk rabies.
     Sekarang ini pembuatan vaksin virus telah menggunakan prinsip - prinsip rekayasa genetika. Caranya :
1. Memisahkan gen - gen penyebab penyakit dari virus/patogen
2. Menyisipkan gen - gen tersebut ke kultur sel bakteri atau hewan
3. Sel yang telah disisipi gen tadi akan menghasilkan antigen.
4. Antigen inilah yang digunakan sebagai vaksin.

Kamis, 16 September 2010

Biologi (ilmu hayat) adalah ilmu mengenai kehidupan.Kata biologi diambil dari bahasa Yunani bios yg berarti hidup, dan logos yg berarti ilmu. Objek biologi sangat luas karena menyangkut segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup. Mulai dari strukturnya, pengelompokannya, masalah yang berhubungan dengan lingkungan hidup makhluk hidup, ciri - ciri fisiknya, asal usulnya, dsb. Banyak hal menarik yang dapat kita ketahui dengan belajar biologi. Ilmu ini selalu berkaitan dengan ilmu - ilmu lain seperti kimia, fisika, geologi, dll sehingga biologi selalu berkembang membentuk cabang - cabang ilmu seperti :
1. Anatomi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan tubuh makhluk hidup.
2. Bakteriologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk bakteri dan kehidupannya.
3. Botani - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk tumbuhan dan kehidupannya.
4. Ekologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup dengan lingkungan alam tempat tinggalnya (habitat).
5. Embriologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pengkembangan suatu organisme semenjak berbentuk telur hingga menjadi embrio.
6. Entomologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk serangga beserta kehidupannya.
7. Evolusi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk perkembangan makhluk hidup mulai dari bentuk yang sederhana hingga yang kompleks.
8. Fisiologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk proses serta kegiatan yang dilakukan oleh makhluk hidup.
9. Genetika - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk penurunan sifat suatu makhluk hidup kepada keturunannya.
10. Higien - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pemeliharaan kesehatan manusia.
11. Histologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-bagian yang ada pada jaringan makhluk hidup.
12. Mikrobiologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk organisme renik (mikro) serta kehidupannya.
13. Palaeontologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk kehidupan makhluk hidup di masa lalu serta kehidupannya dengan mempelajari fosil yang berasal dari masa lampau.
14. Parasitologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk parasit, baik pengaruh terhadap makhluk hidup lainnya maupun kehidupannya.
15. Sitologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-bagian yang ada pada sel makhluk hidup.
16. Virologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk virus, baik pengaruh terhadap makhluk hidup lainnya maupun kehidupannya.
17. Zoologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk hewan serta kehidupannya.

Cabang - cabang ilmu biologi tersebut kemudian dibagi menjadi :
1. Cabang ilmu berdasarkan objeknya. Misal botani, zoologi, dsb.
2. Cabang ilmu berdasarkan tema permasalahannya. Misal morfologi, fisiologi, taksonomi, dsb.
3. Cabang ilmu berdasarkan tingkat organisasi kehidupan. Misal sitologi, histologi, dsb.
4. Cabang ilmu berdasarkan kombinasi antara objek, tema permasalahan, dan tingkat organisasinya. Contohnya morfologi tumbuhan, anatomi hewan, dsb.